Apa Itu Penyakit Sifilis Yang Perlu Kalian Ketahui

Sekayuweb.com - Penyakit menular seksual (PMS) menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan global, dan salah satu jenis PMS yang menjadi sorotan adalah sifilis. Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Kendati sifilis sudah dikenal sejak lama, pemahaman mengenai penyakit ini dan upaya pencegahannya tetap menjadi fokus perhatian utama dalam dunia medis.

Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi dengan cermat mengenai sifilis, termasuk definisi, penyebab, tanda dan gejala, tahapan perkembangannya, cara diagnosis, pilihan pengobatan yang tersedia, dan langkah-langkah pencegahannya. Informasi ini sangat relevan, baik bagi individu yang mungkin telah terinfeksi sifilis atau yang ingin menghindarinya.

Sifilis adalah masalah kesehatan yang kompleks dan serius yang berpotensi memengaruhi berbagai aspek kesehatan seseorang. Pengetahuan mengenai gejala, faktor risiko, serta opsi perawatan merupakan langkah penting dalam mengatasi sifilis. Pemahaman mengenai cara mencegah penularan juga memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan pasangan.

Selama perjalanan membaca artikel ini, Anda akan menemukan informasi yang relevan, akurat, dan terkini mengenai sifilis. Kami berharap artikel ini akan memberikan wawasan yang berguna untuk meningkatkan kesadaran tentang sifilis dan bagaimana menghadapinya. Kesadaran adalah langkah awal menuju pencegahan dan penanganan yang lebih efektif terhadap penyakit ini.

Mari kita bersama-sama menjelajahi dunia sifilis, mendapatkan pemahaman yang mendalam, dan mengambil langkah-langkah positif untuk melindungi kesehatan kita serta komunitas kita dari penyakit yang bisa dicegah ini.

Apa yang dimaksud dengan sifilis?

Sifilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Risiko infeksi ini meningkat pada orang yang berganti-ganti pasangan seksual, menjadi pekerja seks, penggunaan jarum suntik yang telah terinfeksi, penularan dari ibu hamil kepada bayinya, serta melakukan tindakan tato yang tidak aman.

Apa saja yang menyebabkan sifilis?

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penularan sifilis tidak berbeda dengan IMS lainnya, yaitu melalui kontak seksual yang tidak aman, baik hubungan seksual melalui mulut, kelamin, maupun anus. Bakteri Treponema pallidum tidak dapat bertahan lama di udara, sehingga tidak dapat ditularkan melalui toilet, kolam renang, kamar mandi, serta berbagi peralatan makan atau pakaian.

Apa tanda dan gejala sifilis?

Sifilis dapat diklasifikasikan menjadi sifilis didapat dan sifilis kongenital. Sifilis didapat terdiri atas stadium primer, sekunder, dan tersier, serta periode laten di antara stadium sekunder dan tersier.

  • Sifilis primer

Gejala dapat muncul setelah 2-4 minggu setelah terinfeksi. Tanda yang ditemukan  seperti timbulnya luka kecil di alat kelamin, mulut, atau anus, tempat bakteri masuk. Luka ini tidak sakit sehingga kadang tidak disadari, namun tetap rentan menulari pasangan, dikenal dengan istilah chancre. Luka dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 bulan.
  • Sifilis sekunder

Tanda dan gejala infeksi yang dapat ditemukan dalam 2 sampai 10 minggu setelah terinfeksi antara lain demam, ruam merah di telapak tangan dan kaki atau di bagian tubuh lainnya seperti penis, vagina, atau mulut, serta bercak di sekitar genital yang membasah. Keluhan lain yang dapat dijumpai seperti kehilangan nafsu makan, berat badan turun, rambut rontok, sakit kepala, kelelahan serta pembengkakan kelenjar limpa. Tahap ini berlangsung selama 1-3 bulan, atau dapat berlanjut hingga 1 tahun.

  • Sifilis Laten

Apabila sifilis sekunder tidak diobati, maka gejala akan hilang sementara namun dapat muncul kembali dan berkembang menjadi sifilis tersier dalam 2-3 tahun karena bakteri tidak hilang dari tubuh (laten).

  • Sifilis Tersier

Gejala pada tahap ini muncul bertahun-tahun setelah tubuh terinfeksi pertama kali. Tahapan ini dinilai paling berbahaya karena dapat menginfeksi berbagai organ vital dan menyebabkan kerusakan otak, peradangan di selaput otak dan tulang belakang, kebutaan, pembengkakan pembuluh darah, kelumpuhan hingga kematian.

  • Sifilis Kongenital (Sifilis pada bayi)

Bayi dapat tertular sifilis dari ibu pengidap sifilis. Apabila tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan keguguran atau kematian segera setelah bayi lahir. Komplikasi yang dapat dialami oleh bayi hidup seperti gangguan pendengaran, pembengkakan hati dan limpa, kelainan batang hidung dan bagian tulang lainnya, serta gangguan otak.

Bagaimana cara mengetahui apakah kita menderita sifilis?

Anda perlu berhati-hati apabila muncul gejala berupa luka di kelamin, mulut, atau anus, dan memiliki faktor risiko terinfeksi sifilis. Pemeriksaan lebih lanjut diikuti dengan pemeriksaan laboratorium penunjang dapat dilakukan oleh dokter spesialis dermatologi dan venereologi.

Bagaimana cara mengobati penyakit sifilis?

Pada infeksi primer dan sekunder, pilihan antibiotik penisilin menjadi pilihan utama. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes alergi sebelum pengobatan diberikan. Beberapa obat oral dapat diberikan bagi pasien yang alergi terhadap penisilin.

Pencegahan (Bagaimana cara mencegah penyakit sifilis?

Seperti IMS pada umumnya, infeksi sifilis dapat dicegah dengan tidak melakukan kontak seksual berisiko, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, selalu melakukan skrining pada pasangan yang akan menikah dan ibu hamil. Bagi ibu hamil penderita sifilis, diharapkan segera mengkonsultasikan kondisi janin kepada dokter agar bayi dalam kandungan mendapatkan pengobatan untuk menurunkan kemungkinan terinfeksi.

Kesimpulan untuk artikel tentang sifilis di atas adalah sebagai berikut:

Sifilis adalah penyakit menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak seksual yang tidak aman, termasuk melalui hubungan seksual melalui mulut, kelamin, atau anus. Penularan juga dapat terjadi dari ibu hamil kepada bayinya. Sifilis memiliki beberapa tahapan, termasuk sifilis primer, sekunder, tersier, serta periode laten di antara tahap sekunder dan tersier. Gejala awalnya mungkin termasuk timbulnya luka di alat kelamin, mulut, atau anus, yang tidak sakit dan dikenal sebagai chancre.

Penting untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala sifilis atau memiliki faktor risiko tertular. Diagnosis biasanya ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium oleh dokter spesialis. Pengobatan sifilis tergantung pada tahap infeksi, dengan antibiotik seperti penisilin menjadi pilihan utama. Pencegahan sifilis melibatkan menghindari kontak seksual berisiko, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, dan melakukan skrining pada pasangan yang akan menikah serta ibu hamil yang memiliki sifilis untuk melindungi bayi yang dikandungnya.

Sifilis adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak diobati. Oleh karena itu, kesadaran, pencegahan, dan penanganan medis yang tepat sangat penting dalam mengatasi penyakit ini. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang kompeten untuk diagnosis, pengobatan, dan informasi lebih lanjut tentang sifilis. 

Referensi artikel : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1236/sifilis

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url