SEJARAH PERKEMBANGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

sekayuweb.com
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahapan: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Pada pertengahan tahun 60-an terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP (Electronic Data Processing) untuk sistem-sistem besar, sebagian besar disebabkan tidak adanya pengembangan sistem. Sesudah terjadinya kegagalan tersebut pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, kesadaran akan pentingnya metodologi pengembangan sistem mulai tumbuh. Sejak itulah berbagai proposal metodologi mulai dibuat dan penerapan mereka mulai kelihatan. Para desainer dari hampir semua bidang metodologi pengembangan sistem informasi mempunyai pandangan yang sama, yaitu: mereka telah mengetahui bahwa proses pengembangan sistem informasi, baik yang berdasarkan komputer atau tidak, menyerupai dengan proses pengembangan sistem engineering.


Hubungan dengan konstruksi dan operasi berbagai jenis gedung, mesin, peralatan kimia yang merupakan contoh perkembangan sistem informasi engineering, kita dapat meringkas tahap-tahap proses perkembangan tersebut sebagai berikut.

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Analisis (Analysis)
  3. Desain (Design)
  4. Pelaksanaan (Implementation)
  5. Perawatan (Maintenance)

Tahun 1960
  1. Analisis sistem sekarang
  2. Mengembangkan model konsep
  3. Tes Model
  4. Petunjuk instalasi baru
  5. Instalasi keseluruhan
  6. Sistem baru

Tahun 1970
  1. Batasan definisi
  2. Studi Pengamatan
  3. Pengumpulan data dan analisis
  4. Sistem desain
  5. Rencana pelaksaan
  6. Pengembangan
  7. Pengujian
  8. Interupsi
  9. Perawatan

Tahun 1980
  1. Pengamatan awal
  2. Studi Kelayakan
  3. Operasi dan sistem analis
  4. Permintaan pemakai
  5. Pendekatan dukungan teknik
  6. Desain Konsep
  7. Evaluasi alternatif dan pelaksanaan
  8. Spesifikasi sistem teknik
  9. Spesifikasi aplikasi
  10. Program aplikasi dan pengujian
  11. Prosedur pemakai dan kontrol
  12. Rencana pelaksanaan
  13. Rencana konversi
  14. Pengujian sistem
  15. Pelaksanaan konversi
  16. Penekanan dan pencarian
  17. Pengulangan pelaksanaan yang lalu

Tahun 1983
  1. Definisi masalah
  2. Studi kelayaka
  3. Analisis
  4. Sistem desain
  5. Desain keseluruhan
  6. Pelaksanaan
  7. Perawatan


Kesalahan interpretasi mengenai tahap-tahap perkembangan sistem di atas adalah linier. Seolah olah semua fase dan tahap terlihat berderet secara berurutan. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Semua tahap pada proses perkembangan sistem tersebut mempunyai sifat dasar yang iteratif yaitu pekerjaan pada suatu tahap sering harus diulang-ulang, dan apapun yang dikerjakan pada suatu tahap mungkin perlu dikoreksi secara keseluruhan.

Meskipun terdapat beberapa variasi diantara masing-masing tahap, metode sistem klasik ternyata tidak cukup untuk menghasilkan sistem informasi yang baik, kemudian sebagai tambahan pada penamaan tahap-tahap dari suatu daur hidup sistem, kita harus mempunyai beberapa peralatan dan teknik baku untuk mengembangkan sistem tersebut. Pada awal 70-an, beberapa peralatan dan metodologi dikumpulkan dengan nama metodologi terstruktur atau metodologi perkembangan sistem terstruktur atau metodologi analisis dan desain terstruktur. Pada dasarnya metodologi-metodologi tersebut menyajikan peralatan dan teknik tambahan kepada analis sistem, disamping ide tentang daur hidup sistem informasi.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url